Senin, 20 Juni 2016

Irritable Bowel Syndrome 1

Irritable Bowel Syndrome


Irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan. Penyakit kronis ini akan menyerang usus besar dan bisa jadi akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup.

Kondisi yang menyerang usus besar ini termasuk penyakit yang umum terjadi. Sebagian besar pengidap IBS mulai mengalaminya sejak usia 20 hingga 30 tahun. Serangan biasanya terjadi selama beberapa hari, bisa juga beberapa bulan, setelah dipicu oleh keadaan stres atau makanan tertentu.

Gejala-gejala Irritable Bowel Syndrome

Indikasi dari IBS bisa bervariasi pada tiap pasien. Beberapa gejalanya yang mungkin dialami oleh pengidap secara umum adalah:

  • Kram dan sakit perut. Gejala ini mungkin akan berkurang setelah buang air besar.
  • Perut kembung dan bengkak.
  • Sering buang angin.
  • Tinja mengandung lendir.
  • Konstipasi atau diare. Gejala ini bisa dialami secara bergantian oleh pasien.
  • Mual.
  • Lemas.
  • Tiba-tiba merasa ingin buang air besar.
  • Buang air besar terasa tidak tuntas.
  • Nyeri punggung.
  • Gangguan saluran kemih, misalnya sering terbangun untuk buang air kecil pada malam hari.


Gejala-gejala ini terkadang terasa berkurang untuk sementara setelah pengidapnya buang air besar. Seiring berjalannya waktu, gejala bisa berkurang tapi tidak hilang sama sekali.

Tingkat keparahan gejala yang dialami pasien umumnya tidak parah. Namun tetap harus diwaspadai, terutama yang tidak kunjung sembuh, mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, pendarahan pada anus, atau sakit perut yang terasa pada malam hari dan bertambah parah. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Penyebab dan Faktor Pemicu Irritable Bowel Syndrome


Penyebab IBS masih belum diketahui secara pasti. Meski demikian, ada beberapa faktor yang diduga bisa menyebabkan kondisi ini. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:

  • Sistem pencernaan yang mengalami gangguan. Misalnya, sistem pencernaan yang tidak bisa menyerap air dari makanan yang dicerna. Akibatnya memicu diare atau konstipasi yang terjadi akibat terlalu banyak air yang diserap. Diduga signal yang berasal dari otak atau menuju otak terganggu, sehingga kerja usus juga tidak normal.
  • Pengaruh psikologis, seperti stres atau cemas. Kondisi kejiwaan diduga dapat memengaruhi sistem pencernaan seseorang.
  • Jenis makanan. Beberapa jenis makanan dan minuman juga diduga berpotensi memicu IBS,contohnya minuman keras, cokelat, minuman bersoda, makanan berlemak, gorengan, serta minuman berkafein.


Diagnosis dan Pengobatan Irritable Bowel Syndrome


Diagnosis penyakit ini umumnya dilakukan oleh dokter cukup dengan menanyakan dan memeriksa gejala-gejala yang dialami oleh pasien. Meski demikian, dokter bisa juga menganjurkan sejumlah pemeriksaan lebih lanjut guna menghapus adanya kemungkinan penyakit lain. Di antaranya adalah tes darah dan pemeriksaan sampel tinja.

Setelah Anda positif didiagnosis mengidap IBS, dokter menyarankan beberapa cara untuk menanganinya. Langkah-langkah penanganan tersebut umumnya meliputi:

  • Menyusun pola makan yang sesuai dengan kondisi IBS yang dialami, terutama menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu IBS dan minum banyak cairan. Ini merupakan langkah penting dalam menangani IBS.
  • Mengatur konsumsi serat. Misalnya, mengurangi konsumsi serat yang tidak larut (serat yang tidak mudah dicerna tubuh) saat diare atau memperbanyak serat larut serta cairan saat mengalami konstipasi.
  • Rutin berolahraga, setidaknya 2,5 jam dalam seminggu. Olahraga yang setara aerobic intensitas sedang, jalan cepat, atau bersepeda.
  • Menurunkan tingkat stres, misalnya dengan yoga dan meditasi.
  • Mengonsumsi probiotik, yaitu suplemen yang dapat membantu menyehatkan sistem pencernaan dengan mengembalikan keseimbangan bakteri normal dalam usus secara alami.
  • Penggunaan obat-obatan. Jenis obat yang diberikan tergantung pada gejala yang dialami pasien. Contohnya obat antidiare untuk mengurangi gerakan usus yang terlalu aktif, antispasmodik guna mengurangi kram dan sakit perut, laksatif untuk menangani konstipasi, serta antidepresan (umumnya diberikan dalam dosis rendah).
  • Menjalani terapi psikologis, bila gejala IBS masih ada setelah 12 bulan pengobatan. Misalnya psikoterapi atau hypnoterapi.


Minggu, 19 Juni 2016

FOS dan GOS


Human milk oligosaccharides (HMOs)
Bovine milk oligosaccharides (BMOs)
Fructo-oligosaccharides (FOS)
Galactooligosaccharides (GOS)

Lebih Jauh mengenai FOS dan GOS


Moms and dads pasti sudah sering mendengar FOS dan GOS, baik itu yang terdapat pada susu bayi atau pada makanan bayi. Saya juga yakin kalau moms and dads pasti mengetahui kepanjangan dari FOS and GOS, FOS adalah fruktooligosakarida dan GOS adalah galaktooligosakarida. Sebenarnya darimana kedua komponen tersebut berasal? Apa yang menyebabkan sampai ditemukannya FOS dan GOS? Bagaimana tepatnya peran FOS dan GOS bagi bayi tercinta?

FOS atau fruktooligosakarida berasal dari sayur-sayuran. FOS banyak ditemukan pada bawang merah, asparagus, artichoke, dan juga tomat. Struktur kimianya terdiri dari molekul glukosa yang terikat pada dua, atau tiga, atau empat molekul fruktosa yang masing-masing membentuk kestosa, nystosa, dan fruktosil-nistosa, inilah yang disebut fruktooligosakarida. FOS yang ada sekarang ini salah satunya diproduksi dari gula bit (beetroot) dengan menggunakan enzim fruktosilfuranosidase melalui peristiwa transfruktosilasi.

GOS atau galaktooligosakarida merupakan komponen dari susu sapi. GOS didapat dari laktosa melalui proses transgalaktosilasi dengan menggunakan enzim beta-D-galaktosidase. Struktur kimianya terdiri dai molekul glukosa dan galaktosa yang saling berikatan satu sama lain.

Produksi FOS dan GOS oleh industri adalah sebagai langkah dalam menyediakan prebiotik terutama bagi bayi yang biasanya terdapat pada ASI. Tetapi perlu diingat bahwa FOS dan GOS tidak serta merta menyamai kandungan prebiotik yang terdapat di dalam ASI. Perlu diketahui bahwa di dalam ASI terdapat lebih dari 130 oligosakarida yang berperan sebagai prebiotik. Oligosakarida memegang peranan penting dalam penyediaan prebiotik oleh ASI kepada bayi (seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, lihat di sini Prebiotik).

FOS dan GOS merupakan komponen pangan fungsional, yaitu komponen makanan yang terproses sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi kesehatan bagi tubuh manusia. FOS dan GOS dikatakan sebagai pangan fungsional karena keduanya tidak terdekomposisi oleh enzim-enzim pencernaan dan keduanya dapat dimanfaatkan oleh bakteri-bakteri baik yang terdapat dalam kolon atau usus besar, khususnya

Bifidobacterium spp dan Bacteroides spp. Ketika bakteri-bakteri baik tersebut “memakan” FOS dan GOS, maka pertumbuhan mereka di dalam kolon akan semakin banyak sehingga mampu menciptakan suasana asam di dalam saluran pencernaan kita yang akhirnya akan menghambat pertumbuhan bakteri pathogen penyebab penyakit.

Tidak hanya sampai di situ manfaat FOS dan GOS bagi manusia, berikut adalah manfaat-manfaat lain dari kedua oligosakarida sederhana ini:
  • Meningkatkan kemampuan adaptasi bakteri baik di usus besar
  • Mengurangi jumlah bakteri Clostridium perfringens di dalam saluran pencernaan dan mengurangi produk antara pada proses pembusukan makanan di urin dan feses.
  • Mengurangi metabolit toksik dan enzim yang tidak dibutuhkan. Proses pencernaan 3-6 g FOS dan GOS per hari dapat mengurangi produksi zat toksik di saluran pencernaan, serta dapat mengurangi enzim yang tidak dibutuhkan berturut-turut sebanyak 44.6% dan 40.9%.
  • Mencegah diare baik itu yang disebabkan oleh bakteri pathogen ataupun tidak.
  • Meningkatkan absorpsi berbagai macam mineral di dalam saluran pencernaan, seperti besi dan kalsium.
  • Mencegah terjadinya konstipasi. Hal tersebut berhubungan dengan produksi asam lemak rantai pendek oleh bifidobacteria yang akan merangsang gerakan peristaltis saluran pencernaan dan meningkatkan kelembaban feses sehingga mudah dikeluarkan.
  • Mengurangi konsentrasi kolesterol di dalam serum darah.
  • Mengurangi tekanan darah.
  • FOS dan GOS juga memiliki efek antikarsinogenik (mencegah kanker). Hal tersebut berhubungan dengan meningkatnya kekebalan tubuh seseorang.
  • Secara tidak langsung meningkatkan produksi nutrisi, seperti vitamin B1, B2, B6, B12, asam nikotinat, dan asam folat.

Banyak Negara yang merekomendasikan penggunaan FOS dan GOS pada berbagai produk bayi. Pada tahun 1991, Pemerintah Jepang bahkan telah memasukkan FOS dan GOS sebagai pangan yang memiliki fungsi medis atau “foods for special medical uses”.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda, dan semoga pengetahuan kita bertambah sehingga kita akan semakin pintar dalam memilih produk susu dan makanan untuk buah hati tercinta.

Khasiat Dua Serangkai, FOS Dan GOS

Ibarat pupuk, FOS dan GOS menyuburkan pertumbuhan bakteri "baik" dalam tubuh manusia. Istilah FOS dan GOS pada kemasan makanan belakangan menjadi semacam nilai tambah. Memang, studi klinis membuktikan perpaduan dua unsur tersebut mampu menggiatkan perkembangbiakan mikroflora (bakteri) yang menguntungkan di saluran cerna. Keuntungannya bagi kita, kehadiran bakteri baik membuat penyerapan makanan menjadi lebih optimal.

Itulah makanya bahan-bahan ini digolongkan sebagai prebiotik. Perpaduan FOS (frukto-oligosakarida) dan GOS (galakto-oligosakarida) juga secara efektif dapat memperkuat daya tahan tubuh secara alami. Singkatnya, dengan mengonsumsi FOS dan GOS tubuh akan menjadi lebih sehat.

Tapi di mana kita bisa mendapatkan semua itu? Sayang di Indonesia produk-produk makanan kemasan yang mengandung FOS dan GOS belum banyak tersedia di pasaran. Padahal di beberapa negara, sebut saja Selandia Baru dan Australia, produk biskuit, mentega, cokelat, wafer, dan lainnya sudah banyak yang diolah sedemikian rupa sehingga mengandung FOS dan GOS.

Namun tak perlu terlalu kecewa, karena beberapa makanan tradisional Indonesia ternyata mengandung dua unsur itu. Sebut saja tempe, tape ketan, tape singkong, brem cair, tauco dan acar. Sedangkan secara alami FOS banyak terdapat di dalam buah dan sayuran. Misalnya bawang merah, bawang putih, gandum dan pisang. Sedangkan, GOS secara alamiah ditemukan pada kacang kedelai dan dapat disintesis dari laktosa (gula susu).

Hanya saja agar efektif, pengolahan makanan yang mengandung FOS, seperti bawang merah, bawang putih, dan gandum, harus dilakukan dengan cara fermentasi. Kandungan FOS dan GOS juga bisa hilang jika makanan sudah terlalu lama atau cara penyimpanannya tidak aik.

Mengenai berapa porsi FOS dan GOS yang perlu dikonsumsi per hari agar memberi manfaat fisiologis, belum diketahui secara pasti. Sebab, masih sedikit sekali penelitian mendalam mengenai itu. Meskipun begitu, beberapa peneliti menyarankan dosis efektif minimum. Agar dapat memberikan manfaat fisiologis sebaiknya dikonsumsi per hari lebih dari 10 8-10 koloni. Ini artinya, efektif prebiotik untuk anak-anak adalah sekitar 1-3 gram per hari dan 5-15 gram per hari untuk orang dewasa.

Penelitian juga telah menunjukkan, pada orang yang gemar makan sayur (yang banyak mengandung FOS), populasi bakteri "jahat" dalam fesesnya akan lebih rendah ketimbang orang yang banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi protein serta rendah serat.

Berikut manfaat FOS/GOS selengkapnya:
  • Meningkatkan jumlah bakteri positif dalam tubuh, seperti Bifidusbacterium dan Laktobacillus. 
  • Menekan pertumbuhan bakteri patogen (yang merugikan). 
  • Meningkatkan daya tahan saluran cerna. 
  • Mencegah sembelit dan membuat penyerapan makanan menjadi lebih baik. 
  • Berdasarkan eksperimen terhadap hewan percobaan, FOS terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan menekan peningkatan kadar kolesterol.

ASI Mengandung FOS dan GOS

ASI terbukti, lagi-lagi, merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. Pasalnya, usus bayi yang minum ASI akan didominasi mikroflora yang "baik", karena di dalam ASI banyak terkandung kolostrum yang merupakan prebiotik (oligosakharida N-acetyl glucosamine).

Oligosakarida pada ASI mencapai 10-12 gram per liter. Dengan didominasi kuman "baik" maka pertumbuhan bakteri "jahat" di saluran cerna bayi akan ditekan sehingga kejadian infeksi dapat dicegah. Pada kenyataannya bayi yang minum ASI memang akan jauh lebih jarang sakit ketimbang bayi yang minum susu botol.

Setelah bayi disapih secara perlahan-lahan jumlah bakteri "baik" dalam usus akan menurun. Maka itu dianjurkan si kecil diberi susu formula lanjutan yang ditambah prebiotik FOS dan GOS atau makanan yang banyak mengandung zat gizi lainnya seperti jus buah, sereal atau pangan olahan susu lainnya.

Bagaimana dengan makanan tradisional yang banyak mengandung FOS dan GOS? Khusus bagi anak-anak tidak dianjurkan untuk diberi makanan seperti tape ketan, tape singkong, acar dan sejenisnya. Walaupun makanan tersebut baik untuk pencernaan namun masih terlalu dini bagi anak untuk dikenalkan dengan pangan yang difermentasi.

Prebiotik ASI Tingkatkan Imunitas Balita


Riset terkini pada komposisi karbohidrat ASI oleh beberapa ahli kesehatan anak di dunia menyimpulkan ASI memiliki kandungan kaya oligosakarida. Fructo-oligosakarida (FOS) atau galacto-ologisakarida (GOS) adalah perpaduan komposisi oligosakarida atau karbohidrat rantai sedang. Perpaduan ini mampu meningkatkan imunitas.

Perpaduan FOS/GOS dengan ratio 10% FOS dan 90% GOS mampu menstimulasi perkembangbiakan bakteri menguntungkan atau non pathogen di usus. Perkembangbiakan bakteri ini mengakibatkan penyerapan makanan menjadi lebih baik dan mampu meningkatkan imunitas.

Melalui sebuah studi klinis, secara efektif terbukti perpaduan FOS/GOS memperkuat daya tahan tubuh secara alami. Balita yang diberi ASI pada saluran pencernaannya didominasi oleh bakteri bifidus dan laktobacillus. Kedua bakteri ini menguntungkan usus besar. Dominasi bakteri ini terjadi karena adanya prebiotik dalam ASI. Inilah penjelasan Prof Guido E Moro, Kepala Departemen Neonatal dari Macedonia Melloni Maternity Hospital, Italia.





Prebiotik

Prebiotik


Prebiotik adalah makanan yang tidak dapat dicerna usus, berfungsi sebagai suplemen untuk  pertumbuhan dan perkembangan  mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan.

Prebiotik adalah serat pangan yang berfungsi secara selektif menstimulasi pertumbuhan bakteri baik dalam usus besar.  Salah satunya adalah bifidobacteria.

Prebiotik adalah substrat yang dibutuhkan oleh bakteri Probiotik untuk kehidupannya.

Prebiotik adalah makanan bagi bakteri Probiotik .

Prebiotik secara alami ada didalam ASI, salah satunya adalah Oligosakarida.

Dalam proses produksi makanan, Prebiotik sangat stabil, dimana tidak terpengaruh proses produksi dan kondisi penyimpanan. 

Manfaat Prebiotik


1. Memberikan manfaat yang sangat penting untuk meningkatkan kesehatan saluran cerna.
2. Meningkatkan kemampuan penyerapan mineral secara optimal oleh tubuh.
3. Membantu menjaga daya tahan tubuh.
4. Meningkatkan keseimbangan bakteri dalam usus.

Sumber Prebiotik 


1. Prebiotik alami Berasal dari ASI atau produk susu yang mengandung  FOS (Frukto Oligosakarida) [banyak ditemukan pada bawang merah, asparagus, artichoke, dan juga tomat] dan GOS (Galakto Oligosakarida) [merupakan komponen dari susu sapi]. 

2. Prebiotik Inulin (serat karbohidrat Oligosakarida) 

01. Buah-Buahan

02. Kacang polong-polongan

03. Biji utuh sereal misalnya gandum

04. Sayur-sayuran misalnya asparagus, brokoli,

a. Sayuran yang mengandung prebiotik umumnya didominasi oleh sayuran berwarna hijau. Brokoli, dan asparagus adalah contoh sayuran yang kaya prebiotik. Selain membantu tubuh untuk mengenbangkan probiotik, sayuran ini juga mengandung banyak vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara normal. Kandungan zat besi, kalium, asam folat, dan vitamin A yang tinggi, membuat sayuran hijau menjadi pilihan yang cocok sebagai bahan makanan.

b. Berbagai jenis sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan sawi mengandung banyak nutrisi prebiotik. Pencampuran berbagai sayuran berdaun hijau ke dalam salad atau sayuran segar adalah salah satu cara terbaik untuk menambah lebih banyak serat dalam makanan sehari-hari. Selain itu, sayuran berdaun hijau juga membantu tubuh meningkatkan jumlah bakteri baik dalam saluran pencernaan.

c. Menambahkan berbagai sayuran berwarna dalam makanan sehari-hari seperti wortel atau labu adalah cara lain untuk menambah asupan prebiotik. Wortel mengandung beta-karoten, antioksidan yang dikenal bermanfaat untuk mengurangi berbagai jenis kanker dan memperbaiki penglihatan. Selain sebagai sumber serat tinggi, labu juga mengandung kalsium, vitamin, dan asam folat

05. Bumbu-bumbu masak misalnya bawang putih, bawang merah, dan bawang prei.
Bawang putih dan bawang merah merupakan kontributor utama untuk pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Bawang putih juga berguna menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko stroke, dan mencegah penyakit jantung. Selain itu, bawang putih mengandung sejumlah besar vitamin C dan dapat mengurangi risiko kanker usus besar. Bawang masih banyak lagi manfaatnya bagi kesehatan. Bawang dapat digunakan untuk mengurangi gejala asma, mengurangi efek karsinogen, bahkan efek penyembuhan yang mirip dengan antibiotik.

Prebiotik, sering disebut sebagai pangan fungsional karena dapat meningkatkan kesehatan manusia. Untuk dapat disebut sebagai Prebiotik, syaratnya adalah harus bisa digunakan sebagai subisatrat pendukung pertumbuhan bakteri Probiotik 

Apabila hanya mengkonsumsi produk yang diklaim mengandung Probiotik tanpa konsumsi Prebiotik, yang terjadi adalah Probiotik tidak dapat bertahan hidup lama. 

Begitu juga sebaliknya apabila mengkonsumsi Prebiotik tanpa jumlah Probiotik yang cukup didalam pencernaan, maka tidak akan maksimal dalam mempertahankan kesehatan pencernaan. 

Manfaat serat alami berguna untuk mendukung kesehatan yang sangat beragam seperti:


Mengatasi Sembelit - Serat mempertahankan tingkat air di saluran pencernaan. Membantu melunakkan konsistensi feses, sehingga mudah dikeluarkan dan membantu mengatasi sembelit.
Mencegah Wasir - Konsistensi feses lunak yang akan membantu mengurangi gerakan buruh dari otot-otot anus dan mengurangi tekanan pada rektum, sehingga wasir dapat dicegah.
Kontrol berat - Konsumsi makanan tinggi serat, sedikit lemak, dan sedikit gula,  dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Oleh karena itu, serat menghasilkan energi yang kurang dari lemak dan gula. Selain itu, serat juga akan menciptakan perasaan kenyang lebih lama, sehingga konsumsi makanan dapat dikurangi. Sebagai perbandingan, 1 gram lemak = 9 kalori, 1 gram karbohidrat = 4 kalori, 1 gram protein = 4 kalori, dan 1 gram serat = 0 kalori.
Mengontrol Kolesterol - Serat dapat mengikat kolesterol dan asam empedu, dan mengeluarkannya dari tubuh bersama dengan feses, sehingga menurunkan konsentrasi lemak dan kolesterol dalam darah. Dengan begitu, kemungkinan resiko penyakit jantung dan stroke juga dapat menurun.
Mencegah Kanker Colon - Serat mempercepat perjalanan makanan dalam saluran pencernaan, sehingga memperpendek waktu transit , sehingga membantu mencegah menumpuknya material penyebab kanker pada saluran pencernaan.





Probiotik



Probiotik

Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain/inangnya beberapa contoh pada makanan suplemen diet yang mengandung bakteri berguna dengan asam laktat bakteri (lactic acid bacteria – LAB) sebagai mikroba yang paling umum dipakai. LAB telah dipakai dalam industri makanan bertahun-tahun karena mereka mampu untuk mengubah gula (termasuk laktosa) dan karbohidrat lain menjadi asam laktat. Ini tidak hanya menyediakan rasa asam yang unik dari dairy food fermentasi seperti susu fermentasi, tapi juga berperan sebagai penyedia, dengan cara mengurangi pH dan membuat kesempatan organisme merugikan untuk tumbuh lebih sedikit.

Probiotik seringkali direkomendasikan oleh dokter, dan, lebih sering lagi, oleh ahli nutrisi, setelah pengkonsumsian antibiotik, atau sebagai bagian dari pengobatan candidiasis. Banyak probiotik disediakan dalam sumber alaminya seperti Lactobacillus pada yoghurt dan sauerkraut. Beberapa mengklaim probiotik mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Bentuk yang paling umum dari probiotik adalah produk peternakan dan makanan probiotik. Bagaimanapun juga, tablet dan kapsul berisikan bakteri dalam kondisi dibekukan juga dapat ditemukan.

Beberapa probiotik umum meliputi berbagai spesies dari genera Bifidobacterium dan Lactobacillus seperti:
  • Bifidobacterium bifidum
  • Bifidobacterium breve
  • Bifidobacterium infantis
  • Bifidobacterium longum
  • Lactobacillus acidophilus
  • Lactobacillus casei
  • Lactobacillus plantarum
  • Lactobacillus reuteri
  • Lactobacillus rhamnosus
  • Lactobacillus GG


Ada pula satu spesies ragi yang digunakan sebagai probiotik:
  • Saccharomyces boulardii


Beberapa bakteri yang umum dipakai dalam produk tapi tanpa efek probiotik (bakteri yoghurt):
  • Lactobacillus bulgaricus
  • Streptococcus thermophilus


Beberapa bakteri lain disebutkan dalam produk probiotik:
  • Bacillus coagulans
  • Lactobacillus bifidus
  • Lactobacillus caucasicus


Beberapa produk fermentasi mengandung asam laktat bakteri yang mirip walaupun sering belum dibuktikan memiliki efek probiotik atau kesehatan termasuk:
  • Kefir
  • Yogurt
  • Sauerkraut
  • Kimchi
  • Kombucha
  • Dadiah : susu fermentasi dari Minangkabau


https://id.wikipedia.org/wiki/Probiotik



Sembelit

 Sembelit


Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau mungkin juga pada hewan) mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.


Jogging merupakan salah satu olahraga 
yang dapat meredakan dan mencegah sembelit.

Pencegahan

  • Jangan jajan di sembarang tempat.
  • Hindari makanan yang kandungan lemak dan gulanya tinggi.
  • Minum air putih minimal 1,5 sampai 2 liter air (kira-kira 8 gelas) sehari dan cairan lainnya setiap hari.
  • Olahraga, seperti jalan kaki (jogging) bisa dilakukan. Minimal 10-15 menit untuk olahraga ringan, dan minimal 2 jam untuk olahraga yang lebih berat.
  • Biasakan buang air besar secara teratur dan jangan suka menahan buang air besar. Tidak perlu memaksa untuk buang air besar setiap hari bila tidak ada rangsangan karena siklus pencernaan tiap orang berbeda-beda.
  • Konsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
  • Tidur minimal 4 jam sehari.
  • Menambah bumbu herbal dalam makanan, kecuali cabe.
  • Diet secara tidak berlebihan.
  • Mengonsumsi makanan anti inflamasi, seperti avokad, apel, dan kelapa.
  • Push up

Pengobatan


Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut dan punggung, minum air putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan probiotik, atau membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat jadwal buang air besar yang disebut bowel training. Terapi tertawa juga dapat dilakukan, karena dengan tertawa otot perut secara refleks bergerak sehingga perut terpijat sehingga merangsang gerakan peristaltik usus dan melancarkan buang air besar.

Konstipasi dapat juga diredakan atau diatasi dengan merendam kaki ke dalam air dingin. Kaki direndam sampai terasa cukup dingin. Terapi ini juga dapat mengatasi kaki pegal, pendarahan hidung, dan insomnia.

Sedangkan dengan cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita obstipasi, yaitu dengan mengonsumsi obat pencahar disebut laksatif (yang kadang-kadang menyebabkan perut terasa melilit berlebihan, tinja berbentuk cair, atau bahkan ketergantungan obat pencahar), penghisapan tinja atau feses dengan alat khusus,  terapi serat, dan pembedahan (walaupun pilihan ini cukup jarang dilakukan).

Tekanan di dalam saluran pencernaan penderita kosntipasi terlalu rendah untuk mendorong keluar tinja dari dalam usus. Agar tekanannya menjadi tinggi, bagian atas usus perlu dibuat agar bertekanan lebih tinggi daripada bagian bawahnya, yakni dengan menempelkan air es di perut dan air hangat di pantat. Hal ini biasanya diterapkan untuk konstipasi yang datang secara tiba-tiba.

Agar penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:

  • Menahan buang air besar.
  • Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat panas.
  • Makan dalam porsi yang banyak.
  • Meminum minuman yang berkafein dan minuman ringan.
  • Mengkonsumsi makanan atau minuman dingin.

Penyebab


Konstipasi atau sembelit adalah keluhan pada sistem pencernaan yang paling umum dan banyak ditemui di masyarakat luas termasuk di sekitar kita. Bahkan diperkirakan sekitar 80% manusia pernah mengalami konstipasi atau sembelit.

Penyebab umum konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain:

  • Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi.
  • Menderita panas dalam.
  • Stres atau depresi dan aktivitas yang cukup padat.
  • Pengaruh hormon dalam tubuh (misalnya dalam masa menstruasi atau kehamilan).
  • Usus kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut).
  • Kelainan anatomis pada sistem pencernaan.
  • Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk).
  • Efek samping akibat meminum obat yang mengandung banyak kalsium atau alumunium (misalnya obat antidiare, analgesik, dan antasida). 
  • Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan makanan berserat.
  • Merupakan gejala penyakit (misalnya tifus dan hernia).
  • Sering menahan rangsangan untuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama.
  • Emosi, karena orang yang emosi atau cemas ususnya kejang, sehigga pertaltik usus terhenti dan usus besar menyerap kembali cairan feses. Akibatnya feses menjadi semakin keras.
  • Jarang atau kurang berolahraga. 
  • Kelebihan konsumsi serat. 
  • Kelebihan memakan daging. Terutama daging merah karena sulit dicerna dan memiliki banyak zat besi. Besi adalah zat yang membuat pengerasan tinja, membuatnya berwarna gelap dan hitam. 
  • Dari penyalahgunaan obat, seperti obat laksatif. Sebagai contoh, pemakaian pencahar berguna untuk melancarkan gerakan peristaltik. Lama-kelamaan usus menjadi terbiasa dan bergantung pada obat tersebut, mengakibatkan reaksi usus menjadi lamban, dan menghambat gerak peristaltik mandiri usus.
  • Makanan beku menghemat waktu dan energi tetapi menyebabkan banyak masalah kesehatan. Makanan beku memiliki serat yang sangat rendah dan banyak pengawet yang dapat mengganggu gerakan usus. Seperti es krim yang hampir tak mengandung serat sehingga tidak dapat membantu mengatur pergerakan usus ditambah lagi dengan kandungan gula dan susu di dalamnya dapat mengeraskan tinja. 
  • Memakan buah atau sayuran tertentu yang dapat memadatkan kotoran secara alami secara berlebihan seperti pisang. 

Tanda dan gejala


Gejala dan tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena pola makan, hormon,gaya hidup dan bentuk usus besar setiap orang berbeda-beda, tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan pada sebagian besar atau kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai berikut:


  • Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja (jika tinja sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat terlihat seperti sedang hamil).
  • Tinja menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya (kurang dari 30 gram), dan bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah.
  • Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja (bahkan sampai mengalami ambeien dan berkeringat dingin).
  • Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
  • Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja yang panas dan keras.
  • Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk daripada biasanya (bahkan terkadang penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang angin).
  • Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih).
  • Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.
  • Sakit punggung bila tinja yang tertumpuk cukup banyak.
  • Bau mulut.

Sedangkan untuk gejala psikologis yang dapat terjadi pada para penderita konstipasi antara lain:

  • Kurang percaya diri
  • Lebih suka menyendiri atau menjauhkan diri dari orang sekitar.
  • Tetap merasa lapar tapi ketika makan akan lebih cepat kenyang (apalagi ketika hamil perut akan terasa mulas) karena ruang dalam perut berkurang.
  • Emosi meningkat dengan cepat.
  • Sering berdebar-debar sehingga cepat emosi yang mengakibatkan stres sehingga rentan sakit kepala atau bahkan demam.
  • Tubuh tidak fit, tidak nyaman, lesu, cepat lelah, dan terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan kadang-kadang sering mengantuk.
  • Kurang bersemangat dalam menjalani aktivitas.
  • Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi tubuh terasa terbebani yang mengakibatkan kualitas dan produktivitas kerja menurun.
  • Nafsu makan dapat menurun.

Konstipasi dan wanita


Sembelit adalah derita tersendiri buat kaum wanita. Berhari-hari tidak buang air besar tentu saja membuat perut jadi begah. Tak hanya itu saja, perut pun terasa membuncit karena proses pembuangan menjadi tidak lancar selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Perbandingannya empat wanita banding satu pria. Wanita pekerja yang berusia 18-55 tahun lebih cenderung mengalami gangguan pencernaan terutama sembelit.

Penyebab wanita sering mengalami konstipasi antara lain:

  • Kekuatan sfingter dan otot perut wanita yang lebih lemah dari pria mempersulit wanita untuk buang air besar bila dibandingkan dengan pria.
  • Ketika ada keinginan untuk buang air besar di tempat umum atau di luar rumah, wanita cenderung merasa risih untuk buang air besar dengan alasan seperti rasa malu atau jijik pada toilet umum.
  • Banyak wanita melakukan diet secara berlebihan. Gerakan peristaltik dari usus seakan terabaikan dengan pola diet yang tidak benar. Penyebab utamanya adalah karena kurangnya asupan serat.
  • Korpus luteum yang menghasilkan hormon progesteron dapat mengumpulkan kelembaban air di dalam tubuh. Akibatnya, cairan untuk melunakan tinja menjadi berkurang, sehingga tinja menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan (ini merupakan hormon fisiologi dari menstruasi dan kehamilan).
  • Pada awal kehamilan, ada rasa takut pada wanita apabila melakukan buang air besar nantinya akan menyebabkan janin ikut keluar hingga terjadi keguguran. Itu karena terdapat anggapan mengejan saat buang air besar sama dengan mengejan saat persalinan. Kebanyakan wanita hamil mengalami konstipasi pada saat hamil. Terutama saat kehamilan mencapai trimester tiga atau sekitar 7 bulan.
  • Bentuk panggul wanita yang lebar untuk mengeluarkan janin membuat usus dapat menjadi tidak stabil. Selain itu, untuk akumulasi lemak tubuh dan darah cenderung terkumpul di panggul juga.
  • Bentuk usus wanita memungkinkan akan terjadinya distorsi karena panggul wanita yang lebar, jadi kotoran keras mudah untuk terjebak di sana (contohnya bulb rektum).
  • Daerah abdomen wanita lebih padat karena ada rahim dan indung telur.
  • Stres akibat sindrom iritasi usus (IBS) karena usus menjadi terdistorsi, kemudian menyebabkan obstruksi, sehingga tinja terjebak di sana.

Gangguan kulit


Gangguan kulit biasanya jarang ditemukan pada penderita konstipasi biasa dan lebih rentan menyerang penderita obstipasi. Apabila si penderita memilliki daya tahan tubuh yang lemah maka gangguan tersebut akan semakin tampak. Penyebabnya karena racun atau toksin yang berasal dari tinja, termasuk juga karbon dioksida dan asam laktat hasil pencernaan makanan yang menumpuk di usus besar dan membebani kinerja hati. Karena kinerja hati terbebani, maka tubuh tidak mampu menghasilkan darah bersih dan metabolisme pun terganggu. Akibatnya, kekebalan tubuh berkurang, menyebabkan gejala akibat penyebaran toksin inilah yang dapat langsung terlihat pada kulit penderita. Toksin-toksin yang terserap di usus besar juga bisa menghambat proses penyerapan nutrisi, menimbulkan reaksi alergi, bahkan menyebabkan penyakit jika sistem imun tubuh sedang lemah.

Gangguan yang dapat terjadi misalnya kulit terlihat kusam, kulit terasa kasar, flek hitam, jerawat, eksim, dan sebagainya. Biasanya gangguan-gangguan ini hanya dapat hilang bila si penderita sudah sembuh dari konstipasi atau obstipasi.

Epidemiologi


Setiap tahunnya di Amerika,kira-kira lebih dari 2,5 juta orang pergi ke dokter dan menghabiskan 725 juta dollar karena masalah konstipasi.
Kontipasi biasanya terjadi pada wanita (karena faktor fisik dan psikologis), orang berusia lanjut (karena kinerja sistem pencernaan pada orang tua mulai menurun), dan anak-anak (karena sistem pencernaan pada anak-anak belum terlalu sempurna).
Sekitar 12% dari populasi penduduk di seluruh dunia mengalami konstipasi.
Pendapatan dari pasien obstipasi menyumbang sekitar 3% dari total seluruh pendapatan rawat jalan.
Kemungkinan seseorang terkena konstipasi dalam suatu masyarakat adalah sebesar 2 sampai 30%.
Sekitar 50% penderita konstipasi yang berobat ke rumah sakit mengeluhkan bahwa buang air besar mereka seperti terhambat.
Jumlah penderita konstipasi di Amerika dan Asia-Pasifik sekitar 17,3%, dua kali lebih banyak dibandingkan dengan Eropa yakni 8,75%.
Sekitar 25% penderita konstipasi cenderung tidak melakukan apapun untuk menyembuhkan konstipasi yang diderita, dan mereka lebih memilih untuk membiarkannya sembuh dengan sendirinya. Sekitar 20% penderita sembelit menyepelekan gejalanya walaupun mereka sudah mengalaminya dalam waktu berbulan-bulan dan menganggap hal tersebut sudah biasa.
Kurang lebih sepertiga penderita konstipasi menggunakan pencahar, meskipun baru-baru ini ada tinjauan yang menunjukkan bahwa obat pencahar adalah pengobatan yang aman dan efektif.
Sekitar 18% penderita konstipasi tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya dan akibatnya sekitar 12% dari mereka juga tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Obstruksi semu


Terkadang, orang-orang khawatir akan menderita sembelit, tetapi sebenarnya mereka tidak mengalami sembelit sama sekali. Merupakan persepsi yang salah jika seseorang tidak buang air besar setiap hari maka dikatakan ia mengalami sembelit. Itu hanya salah satu dari irama alami tubuh. Irama alami tubuh mengatur segalanya, termasuk "jadwal alami" untuk buang air besar. Beberapa orang sehat bahkan hanya buang air besar tiga kali seminggu.

Setelah minum pencahar, pemakai akan terkadang mengalami waktu dimana ia tidak buang air besar. Hal ini karena usus besar sepenuhnya kosong (hampir tidak terdapat tinja), setelah pencahar menunjukkan efek. Biasanya akan memerlukan satu sampai dua hari sebelum usus besar terisi dan melakukan kontraksi untuk buang air besar.

Yang lainnya


Munculnya rasa mulas dan nyeri pada perut bukan selalu merupakan suatu tanda dan gejala, begitupula mulas dan nyeri yang tak tentu juga tidak menuju ke suatu gejala penyakit. Pada anak-anak, konstipasi dapat mengarah kepada soiling (enuresis dan encopresis). Konstipasi memang mengganggu, tetapi konstipasi tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk menyeimbangkan proses pencernaan dan mencegah divertikulosis.


https://id.wikipedia.org/wiki/Sembelit








Sabtu, 18 Juni 2016

Laksatif

Natural and handy laxatives

Laksatif


Laksatif atau pencahar adalah makanan atau obat-obatan yang diminum untuk membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus. Dalam operasi pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien untuk membersihkan usus sebelum operasi dilakukan. Laksatif merupakan obat bebas. obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami konstipasi atau sembelit saja karena mempunyai efek samping.

Kelompok laksatif


1. Pencahar pembentuk tinja (bulk laxative)

Pencahar jenis ini umum beredar di pasaran, baik yang berasal dari serat alamiah seperti psyllium ataupun serat buatan sepertu metil selullosa. Keduanya sama efektif dalam meningkatkan volume tinja. Obat ini cukup aman digunakan dalam waktu yang lama tetapi memerlukan asupan cairan yang cukup.

2. Pelembut tinja/feses

Obat jenis ini dipakai oleh usia lanjut sebagai sebagai pelembut feses. Obat ini mempunyai efek sebagai surfaktan yang menurunkan tegangan permukaan feses, sehingga dapat meresap dan feses jadi lembek.

3. Pencahar stimulan/perangsang


Jati Cina (Senna alexandrina)

Contoh golongan ini adalah senna (Daun Jati Cina), bisacodil (Dulcolax). Senna aman dipakai untuk usia lanjut. Efek obat ini menstimulasi dan meningkatkan peristaltik atau gerakan usus.

4. Pencahar hiperosmoler (osmotic laxative)

Mempunyai efek menahan cairan dalan usus dan mengatur distribusi cairan dalam tinja. Jenis ini mempunyai cara kerja seperti spon sehingga tinja mudah melewati usus. Jenis golongan ini seperti laktulosa dan sorbitol (banyak terdapat dalam apel, prem, pear, cherry, kurma, aprikot).
Sorbitol bekerja dengan cara menarik air menuju usus besar, sehingga merangsang pergerakan usus.

5. Enema

Enema dimaksudkan untuk merangsang terjadinya evakuasi tinja sehingga bisa keluar. Pemberian ini harus hati – hati pada usia lanjut karena sering mengakibatkan efek samping.


Kegunaan


Memperlancar persiapan gerakan usus
Sembelit kronis

Imobilitas kronis

https://id.wikipedia.org/wiki/Laksatif


=================================


Natural and handy laxatives


1. Castor Oil


Castor oil is the best laxative for constipation in adults as well as kids. Mix 1 tablespoon of castor oil with warm milk and have it at night before you hit the sack. Alternatively, you can warm 1 tablespoon of castor oil and mix it with 1 tablespoon of honey. Take this every morning.

2. Olive Oil

Olive oil helps improve the digestive system and bowel movement. Mix olive oil with lemon juice and drink it at least once a week.

3. Lemon Juice

Lemons are of great help when it comes to cleansing of the intestines. Squeeze a lemon in one glass of water and drink it every day in the morning.


4. Warm/Hot Water

Water is the best way to treat constipation. Drink a glass of warm water every morning before brushing your teeth.

5. Indian Gooseberry Powder

Indian gooseberries are very effective in improving the digestive system. Mix 1 tablespoon of Indian gooseberry powder in a glass of warm water and have it on an empty stomach in the morning or you can drink it at night before dinner.

6. Coffee

Caffeine found in coffee is a natural stimulant. However, it does not necessarily work for everyone. Hence, one must try other laxatives before trying coffee.

7. Raisins

Pregnant women who suffer from constipation should eat raisins everyday as they are a good source of fiber. Soak raisins in a bowl of water over night and have them the following day on an empty stomach.


8. Figs

Add a few figs to a cup of milk and boil them. Drink this warm milk with figs before you hit the hay.

9. Aloe Vera

Aloe vera can have a reverse action, if used excessively. Mix 2 tablespoons of aloe vera gel in any fruit juice, and drink it on a regular basis.

10. Blackstrap Molasses

Blackstrap molasses is rich in vitamins and minerals such as magnesium, which provides instant relief from constipation. Mix 2 teaspoons in a glass of warm water and drink.

11. Guavas

The seeds of guavas are rich in fiber; therefore, provide immense respite from constipation.

12. Bananas

Bananas are high in potassium and fiber. This quality makes them the best laxative as they help keep our body’s electrolytes in balance. They encourage the growth of good bacteria which triggers bowel movement.

13. Milk and Ghee

This remedy has been used since ages. Mix 1 teaspoon of ghee to a glass of warm milk and drink every night just before you sack out.

14. Spinach

Spinach is ideal for cleaning up the intestines. In fact, it acts like a cleanser to eliminate out all the waste produced in our bodies. You can have it in the liquid form or as a juice mixed with water or cooked or raw.

15. Prune Juice

Prunes are high in vitamin A and potassium. Apart from curing constipation, they also lower cholesterol levels and reduce the risk of cancer and heart diseases. Adults must eat 5 prunes in a day, and for children, make some juice by mixing it with a bit of water.

16. Cabbage

Cabbage helps to soften the stool and also in cleaning the intestines as it is rich in fiber. Include raw cabbage in your meal as coleslaw or salad. You can eat cooked cabbage in the form of soup.

17. Oranges

Oranges aids in flushing out the toxins from your body. They are rich in fiber and a good source of vitamin C. Eat at least two oranges in a day.

18. Isabgol/Psyllium Husk

This whitish husk has fibers that are both soluble and insoluble. The insoluble husk expands in the stomach making bowel movement easier. Mix two tablespoons of Isabgol with any fruit juice, milk or water and drink at night.

19. Yogurt

Yogurt improves the digestive system. That’s a good reason to have 1 cup of yogurt every day. You can also have buttermilk which is made from yogurt.

20. Beans

Beans are a good source of fiber and help greatly in curing constipation.

21. Dandelion Tea

Dandelion is a detoxifying agent and a natural laxative. Drink a cup of dandelion tea once in a day to keep constipation away.

22. Ginger Tea

Grate some ginger and add to your regular tea. It kills any bad bacteria present in the stomach.

23. Sesame Seeds

Sesame helps in bowel movement. Have 3 teaspoons everyday in the morning or sprinkle it on your salad. Do not use more than the stated amount.

Jati Cina (Senna alexandrina)

24. Senna (Daun Jati Cina)

The only drawback of using Senna (Daun Jati Cina) is that it causes cramps. However, it is a good remedy for constipation.

25. Coconut

Coconut is a good laxative whether taken as milk, powder, oil or water. One should have it every day, in any form.

26. Papaya

Eating papaya everyday is very healthy for stomach, as it is a natural laxative. However, pregnant women should avoid this remedy.

27. Linseed

Gulp down a few linseeds with water before your meals.

28. Flaxseed

Flaxseeds are rich in fiber; therefore, help in the process of digestion. Have flaxseeds in the morning with a glass of warm water.

29. Bael Fruit

Adults should only have 60gms of Bael fruit in a week. It cleans up the intestines.

30. Apple

Apples contain pectin, a natural laxative that stimulates bowel movement. You can also have apple cider vinegar with warm water every morning.

31. Fenugreek

Soak fenugreek seeds in warm water at night. The following morning, drink some water and swallow those seeds.

32. Cascara Bark

Take 150ml of water in a pan, add a few sticks of dried cascara bark and bring to a boil. Lower the flame and simmer for a few minutes. Drink this water once in a day.

33. Herbal Mixture

Grind together a few seeds of sunflower, almonds, flaxseeds and sesame seeds to form a powder. Have this powder every day.

34. Pear

Pears are packed with fibers and assist bowel movement.

35. Beets

Beets are the best remedy for quick relief from constipation. Eat raw beets everyday in lunch.

36. Nuts

Nuts are high in fiber and omega-3 fatty acids. This makes them a good laxative.

37. Whole Grains

Grains such as brown rice, oatmeal and wheat are rich in fiber and are excellent natural laxatives.

38. Melons

Melons have lots of water in them, so they get easily digested. They are also very helpful in loosening the stool.

39. Berries

Berries of all sorts serve as good antioxidants; therefore, help in cleaning out the colon.

40. Avocado

Avocados are high in vitamin A and E, potassium, healthy fats, magnesium and are rich in fiber. They assist the body absorb the nutrition and fight constipation.

41. Carrots

Carrots possess natural antioxidants. They detoxify your body and stimulate the bowel movement.

42. Onions

Onions have many benefits like they flush out toxins, provide good bowel movement, reduce cholesterol and fight against cancer.

43. Cauliflower and Broccoli

Since cauliflower and broccoli are abundant in fiber, they remove carcinogens and toxins from the body.

44. Garlic

Garlic is affluent in allicin and selenium which helps cleanse the liver by eliminating out the toxic products.

45. Omega-3 Oils

These oils lubricate the walls of the intestines for smoother bowel movement and also aid in removing harmful substances from the body.

46. Epsom Salt

Mix 2 teaspoons of Epsom salt with 1 cup of water or any fruit juice of your choice and drink. If there is no bowel movement after 4 hours, repeat again.

47. Baking Soda

Bicarbonate present in soda helps reduce any pain in the stomach due to constipation. In ¼ cup of lukewarm water, add 1 teaspoon of baking soda; mix and drink immediately.

Alternatively, add 2 tablespoons of baking soda to a tub of warm water and soak your body in it for 10 minutes. This is an excellent remedy for babies.

48. Milk of Magnesia

Infants suffer from constipation a lot and to make them feel better, you can add 1 teaspoon of milk of magnesia to a bottle of formula milk. Give it to your child two times a day.

49. Glycerin Suppositories

People who suffer from acute constipation should put glycerin suppositories in their anus. It will provide smooth passage to stool.

50. Sugar-free Chewing Gum

Sorbitol found in chewing gum is a good laxative, but remember to not go overboard with this laxative, as chewing too much gum can cause stomach pain.

Do’s
Drink plenty of water.
Eat food that is rich in fiber.
Form an exercise routine.
Do not over eat.
Try meditation and Yoga.

Don’ts
Avoid using over the counter drugs.
Avoid eating processed foods like fried chicken, ice-cream, candy.
Avoid taking too many dairy products.






Buang Air Besar



Buang air besar


Buang air besar (biasanya disingkat menjadi BAB) atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk hidup. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari atau satu kali dalam beberapa hari. Tetapi bahkan dapat mengalami gangguan yaitu hingga hanya beberapa kali saja dalam satu minggu atau dapat berkali-kali dalam satu hari, biasanya gangguan-gangguan tersebut diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar.

Mekanisme


Gerakan peristaltis dari otot-otot dinding usus besar menggerakkan tinja dari saluran pencernaan menuju ke rektum. Pada rektum terdapat bagian yang membesar (disebut ampulla) yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Otot-otot pada dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem saraf sekitarnya dapat membuat suatu rangsangan untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh. Jika tindakan pembuangan terus ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat. Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan tinja terus mengeras, konstipasi dapat terjadi. Sementara, bila ada infeksi bakteri atau virus di usus maka secara refleks usus akan mempercepat laju tinja sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer sehingga perut terasa mulas dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa diduga. Keadaan demikian disebut dengan diare.

Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka lubang anus untuk mengeluarkan tinja.

Selama buang air besar, otot dada, diafragma, otot dinding abdomen, dan diafragma pelvis menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke bawah untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan darah yang dipompa menuju jantung meninggi.

Pengaturan buang air besar


Buang air besar dapat terjadi secara sadar dan tak sadar (contohnya buang air besar saat melakukan proses persalinan). Kehilangan kontrol dapat terjadi karena cedera fisik (seperti cedera pada otot sphinkter anus), radang, penyerapan air pada usus besar yang kurang (menyebabkan diare, kematian, dan faktor faal dan saraf).

Pada dasarnya, frekuensi buang air besar pada setiap orang bervariasi. Meski begitu, ada masanya ketika orang yang biasanya buang air besar hanya tiga hari sekali pun tidak mampu mengeluarkan setelah empat atau lima hari, bahkan seminggu. Atau, yang biasanya buang air besar tiap hari tidak mampu mengeluarkan feses setelah lebih dari dua hari.

Budaya


Posisi dan perilaku saat buang air besar tergantung dari masing-masing kebudayaan yang berlaku atau kebiasaan masing-masing orang.

Pada beberapa daerah seperti Asia Timur, pedesaan Timur Tengah, dan beberapa daerah di Eropa Selatan terbiasa melakukannya dengan posisi jongkok. Sementara di kebanyakan dunia Barat dengan posisi duduk.


Pada beberapa kebudayaan, setelah membuang air besar, bagian anus dan bokong dibersihkan dengan kertas toilet atau kertas tisu, dan mungkin bahan lainnya seperti dedaunan. Ada pula yang membersihkannya dengan basuhan air.

https://id.wikipedia.org/wiki/Buang_air_besar